Sabtu, 14 Januari 2012

Hari ke-2 Kelas Skenario Pemula Online

Hari kedua di Kelas Skenario Pemula Online membahas soal Ide.

Ide yang disebut juga premis adalah konsep sentral yang menjadi jiwa dalam skenario. Secara keseluruhan menjadi ide dasar (basic idea) skenario sebelum dituangkan ke dalam jalan cerita.

Ide ini diperlukan oleh penulis untuk tetap menjaga arah agar penataan cerita tetap berada pada jalurnya dan tidak melenceng jauh.
Ide bisa berangkat dari satu kata. Misalnya Cinta. Tapi, jangan berhenti dengan satu kata itu. jadikan ide itu untuk meneruskan cerita, setidaknya menyingkirkan unsur-unsur yang tidak relevan dan membuat tidak fokus.
Agar lebih terwujud arah ceritanya. Kembangkan ide yang satu kata itu menjadi dua kalimat penuh. Dua kalimat yang merangkum inti sari cerita. Dua kalimat yang disebut logline.

Cara mudah mengungkapkan logline adalah dengan mengacu pada kata, "Bagaimana jika...." Lalu dilanjutkan dengan, "Dan Kemudian...."

Logline membuat skenario laku dijual.

Berikut petikan sesi di kelas....

Kamiluddin Azis : Mas, kalau penulis skenario mengandalkan ide besar, kenapa kebanyakan malah produsernya yg sdh punya ide di awal lalu manggil penulis ya?

Sokat Rachman : Produser sama dengan pemilik toko. Dia tahu apa yang bakal laku.

Dhi Diera : Apakah kita harus membuat sesuatu yang menurut produser laku? kalo kita buat ide yang lain daripada yang lain bahkan belum pernah ada bagaimana mas?

Sokat Rachman : Lebih baik mendatangi produser dengan ide yang berasal dari kepala kita dan itu lebih dihargai. Apalagi menarik. Kemungkinan produser minta disesuaikan sedikit dengan seleranya.

Putri Nurbaiti : Mas Sokat Rachman td bilang disesuaikan dgn seleranya produser. berarti penting jg ya mengenal karakter seorang produser?

Sokat Rachman : Jelas. Bagaimana kita tahu selera produser? Lihat film-film yang dihasilkan oleh PH-nya.

Rizki Septina K : Menurut pengalaman mas Sokat Rachman paling susah itu cari ide tentang apa? kl ttg cinta kan kayaknya udah buanyak....

Sokat Rachman : ‎Rizki, cinta memang sudah banyak dijadikan cerita. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa mengemasnya menjadi menarik. Cinta tukang cendol dengan pembantu mungkin sudah ditulis. Kita kan bisa cerita soal ayah pada anak semata wayang yang tak pernah mengakuinya, sebab sang ayah menikah lagi.

Adrian Monteque : Basic idea itu yang susah dicari. Kadang muncul tapi monoton. Terus gmana kang solusi untuk bisa nangkep ide segar?

Sokat Rachman : ‎Adrian kita harus sering membaca, sering melihat berita, sering melihat sekitar, sering menonton film, sebab itu adalah vitamin untuk penulis.

Demikianlah. 

Di bawah ini copy screen kelasnya....







4 komentar:

  1. Ide menjadi sesuatu yang sangat mahal, bagaimana mas Sokat memperoleh ide2 hingga bisa menuangkan dalam cerita2... (Nenny Makmun - Peserta Kelas Kecil)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mencari ide dengan menuliskan cerita yang pernah kita atau orang lain lalui dalam keseharian.

      Hapus
  2. Saya senang bisa mengikuti kelas ini. Mentornya 'Mas Sokat' dan 'Mbak Achi' sangat profesional, tetapi juga friendly. Materi yang disajikan buat saya yang asli pemula sangat bermanfaat. Dan ini bisa menjadi bekal untuk meningkatkan karier menulis saya (hehe punya buku aja belum, ya...) siapa tahu saya memang berjodoh dengan dunia skenario. Urusan usia, saya kesampingkan jauh-jauh, saya tidak malu berteman dengan adik-adik yang usianya jauh banget dengan saya. Saya tidak sabar menunggu materi selanjutnya. Mudah2an 1 bulan di kelas kecil ini setara dengan 10 minggu.

    BalasHapus
  3. Skenario hanya teknik dan teknik bisa dimengerti apabila dipelajari.

    BalasHapus